Akibat Virus Corona, 5 Industri Ini Diprediksi Bakal Anjlok

Kode Iklan 336x280
Kode Iklan In Artikel

Akibat Virus Covid-19, 5 Industri Ini Diprediksi Bakal Anjlok

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari sepekan virus corona sudah menghancurkan ragam aspek usaha. Misalkan saja perusahaan AS yang ada di China menjadi satu dari sekian banyak perusahaan AS yang terdampak.

Melansir CNBC, Senin (3/2/2020), ada lima industri AS yang mengalami kerugian akibat corona. Misalkan saja dari sektor penerbanhan, hiburan, teknologi, otomotif dan retail.

Perusahaan tentunya mengalami kerugian akibat wabah yang menerjang. Apalagi Pemprov setempat mengeluarkan larangan dan himbauan pabrik buat memberhentikan kegiatan operasionalnya sementara hingga 9 Februari 2020.

Baca juga: Pengusaha Hotel Gundah Gulana Dampak Virus Corona

Perusahaan AS yang ada di China tampaknya Walmart dan Tesla juga diketahui mengalami keadaan memburuk yang menekan harga saham masing-masing. Sejumlah perusahaan juga memperingatkan para investor terkait dampak virus corona yang selalu menyebar.

CEO Dewan Perjalanan dan Pariwisata Global (WTTC) Gloria Guevara mengatakan, sebagian besar konsekuensi dari wabah tampaknya ini disebabkan oleh kesalahan manajemen, kurangnya komunikasi dan kepanikan.

“Manajemen krisis sangat penting. Mereka harus proaktif dan transparan. Mereka perlu bekerja sama Herbi sektor swasta dan kita tidak perlu panik,” kata Gloria.

Baca juga: Impor Pangan dari China Akan Dihentikan Ad interim, RI Cari Pemasok Lain

Adapun lima industri yang berdampak akibat penyebaran corona yakni :

1. Penerbangan

Sektor penerbangan Empati dampak langsung dari virus corona. Permintaan buat melakukan perjalanan ke China terus anjlok saat virus menyebar.

Banyak maskapai penerbangan menambah layanan penerbangan ke China pada awal minggu ini. Ditambah lagi Departemen Luar Negeri yang merilis peringatan buat tidak mengadakan perjalanan ke China, membuat maskapai akan benar-benar menutup penerbangan ke China.

§

Delta Airlines mengumumkan pihaknya mempercepat penangguhan seluruh layanan ke China dari 2 Februari hingga 30 April 2020. Penerbangan China yang terakhir, Embarkasi dari AS pada 1 Februari, dan penerbangan kembali terakhir ke AS dari China pada 2 Februari.

Baca juga: Citilink Hentikan Ad interim Penerbangan dari dan ke China

American Airlines juga menyampaikan akan menghentikan layanan ke China setelah Liga pekerja yang mewakili pilot American Airlines menuntut operator buat menghentikan layanan ke China di tengah persoalan wabah corona.

United Airlines, yang memiliki layanan terbanyak ke China dari seluruh maskapai AS, mengatakan akan menangguhkan semua penerbangan ke Beijing, Shanghai dan Chengdu dari 6 Februari hingga 28 Maret 2020. Namun, maskapai ini tapi akan terus mengoperasikan jadwal penerbangan San Francisco Rapel dalam sehari menuju Hong Kong.

Air Canada juga menyampaikan, mereka akan menangguhkan semua penerbangan ke Beijing dan Shanghai dari 30 Januari hingga 29 Februari 2020.

Beberapa maskapai tampaknya British Airways, KLM Airlines, Cathay Pacific, Finnair, Turkish Airlines, Air France, Air Seoul, EgyptAir, Lion Air, Austrian Airlines, Fenomena Airways, Vietjet dan Lufthansa juga mengurangi ataupun meniadakan layanan penerbangan ke China.

Baca juga: Sri Mulyani: Virus Covid-19 Buat Ekonomi China Sulit, Begitu Juga Dunia

2. Hiburan

Tak cuma maskapai yang mengalami dampak corona, perusahaan hiburan di China menutup layanannya. Misalkan saja, Disney yang sudah menutup resor di Shanghai dan taman di Hong Kong.

Jalur pelayaran Herbi kapal-kapal di China juga menghentikan layanan dan mengembalikan uang pelanggan.

Disney menutup Shanghai Disney Resort-nya pada 25 Januari, sampai pemberitahuan Hiperbola lanjut. Ini juga berlaku pada Taman Disneyland Hong Kong.

Karnaval Cruises menghentikan sembilan Perahu pesiar terjadwal dari tanggal 25 Januari dan 4 Februari 2020. MGM Resorts juga menambah layanan untuk perayaan Tahun Baru China di resor Macau.

Baca juga: Antisipasi Virus Covid-19, RI Akan Hentikan Sementara Impor Pangan dari China

§

Sementara itu, Royal Caribbean mengumumkan penangguhan tiga pelayaran terjadwal hingga 8 Februari karena satu-satunya Perahu yang diangkut di China.

Perusahaan memprediksi virus corona akan merusak laporan keuangan 2020 Herbi penurunan 10 sen per saham, jika pembatasan perjalanan di China berlanjut hingga Februari.

3. Teknologi

Perusahaan-perusahaan teknologi pekan ini memperingatkan para pemegang saham pada panggilan konferensi triwulanan mereka mengenai bagaimana virus corona dapat memengaruhi laba mereka tahun ini.

Baca juga: Semua Penerbangan Lion Air ke China Dibatalkan, Penumpang Bisa Refund

Produksi di pabrik Tesla di Shanghai memang meningkatkan dua nilai saham selama beberapa bulan terakhir. Namun, Tesla menyampaikan kepada pemegang saham minggu ini pabrik akan tapi ditutup di tengah wabah.

"Ini mungkin sedikit mempengaruhi profitabilitas buat kuartal tetapi terbatas karena kontribusi laba dari Contoh 3 Shanghai masih dalam tahap awal," kata CFO Tesla, Zach Kirkhorn.

Sementara itu perusahaan Microsoft menyebut seluruh perjalanan bisnis karyawan yang tidak terlalu utama dapat dikerjakan dari rumah hingga 9 Februari 2020.

Amazon yang memiliki kantor di Beijing, Shenzen, Shanghai dan Guangzhou, juga menyampaikan akan membatasi perjalanan bisnis dari dan ke China hingga pemberitahuan Hiperbola lanjut.

Perusahaan juga meminta karyawan yang bepergian kembali dari mapersoalan satu provinsi yang terkena dampak China buat bekerja dari rumah selama 14 hari.

Baca juga: Lowongan Kolaborasi BRI untuk S1 dan S2, Cek Pendaftarannya di Sini

Google menyampaikan akan menutup sementara kantornya di China dan membatasi perjalanan karyawan. Penutupan itu akan memengaruhi kantor Google di Hong Kong, Taiwan, dan China daratan.

§

CEO Apple Tim Cook menyampaikan perusahaan akan membatasi perjalanan karyawan di China. Perusahaan menutup seluruh kantor perusahaan, toko, dan pusat kontak di China daratan sampai 9 Februari 2020.

Diketahui, Apple memiliki dua pemasok bahan baku di wilayah Wuhan. Cook menyampaikan kepada investor, Apple akan menambahkan beberapa fasilitas manufakturnya di tempat lain di China yang kini masih dihalangi sampai 10 Februari.

Facebook juga menerapkan aturan membatasi perjalanan pegawai dari dan ke China.

4. Otomotif

Pabrikan mobil menyampaikan virus coroba kemungkinan tidak akan menimpa konsumen AS, atau secara substansial berdampak pada operasi perusahaan.

Namun, perusahaan-perusahaan mobil terbesar memiliki perusahaan di China baik melalui manufaktur atau rantai pasok bahan baku.

Perusahaan Fiat Chrysler menyampaikan perusahaannya akan membatasi perjalanan ke Wuhan serta sepuluh kota China lainnya.

Baca juga: Lowongan Kolaborasi BUMN Pelindo II, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Ford Motor menyampaikan, perusahaan melakukan perpanjangan liburan Tahun Baru China selama dua hari hingga 2 Februari. Selanjutnya perusahaan meminta pegawai di China untuk bekerja dari rumah dari tanggal 3 Februari hingga 7 Februari 2020.

Perusahaan menyampaikan akan melanjutkan operasional pada 10 Februari 2020. Kemudian, seluruh perjalanan bisnis karyawan ke Wuhan diminta buat melakukan karantina selama 14 hari.

Toyota juga menutup pabriknya hingga 9 Februari 2020. Mereka memastikan virus corona menambah berdampak apa pun kepada konsumen AS.

§

5. Ritel

Toko ritel di China juga sedang perpanjangan libur Tahun Baru Imlek bagi karyawan. Provinsi ini yang paling terpukul dan mengeluarkan rekomendasi resmi buat pembatasan operasi perusahaan dengan membatasi atau menambah jam kerja di pabrik dan toko.

Baca juga: Soal Sumber Dana Pengungsian WNI dari Wuhan, Ini Kata Sri Mulyani

Walmart, yang memiliki Hiperbola dari 400 lokasi ritel di seluruh China, menyampaikan akan mengikuti rekomendasi resmi pemerintah setempat tapi tidak mengatakan apakah akan menutup lokasi.

Perusahaan makanan Akselerasi saji, McDonald juga menutup ratusan restoran di Pemprov Hubei, provinsi pusat penyebaran, Wuhan.

"Cina adalah pasar utama bagi kami dan kami sangat prihatin Herbi situasi di sana, dampak aktualnya pada bisnis kami akan menjadi sangat kecil," kata CEO McDonald, Chris Kempczinski.

Starbucks juga menutup hampir setengah dari lokasi ritel di China. Para eksekutif menyampaikan lokasi China yang masih terbuka membuat penjualan melambat.

Coca-Cola juga menutup kantornya di China dan sejumlah pabrik. CEO PT Coca Cola, James Quincey menyampaikan terlalu dini untuk menentukan dampak ekonomi jangka pendek.

Baca juga: Berbisnis Herbi Pasangan? Simak 5 Tips Ini

Thanks for reading our article Akibat Virus Corona, 5 Industri Ini Diprediksi Bakal Anjlok. Please share it with responsible.
Sincery Berita Sae
SRC: https://money.kompas.com/read/2020/02/03/163954526/akibat-virus-corona-5-industri-ini-diprediksi-bakal-anjlok
Kode Iklan 336x280
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==
Kode Iklan DFP 2
Kode Ikln DFP 2