Dampak Pengenalan Virus Corona © JPNN.COM Akibat Sosial Virus Corona

jpnn.com, JAKARTA - Penyakit Virus Corona atau COVID-19 menimbulkan wabah penyakit yang tiba-tiba muncul di China dan Berhubungan dengan cepat segera menyebar ke seluruh penjuru jagad. Saat ini tercatat telah 76 negara, termasuk Indonesia, terkena penyakit Virus Corona.

Di dunia saat ini terdapat sekitar 85.000 orang penderita penyakit Virus Corona, dan masih akan bertambah. Selanjutnya, virus Corona bukan saja merupakan permasalahan kesehatan masyarakat, namun juga menimbulkan dampak sosial yang serius. Akibat sosial yang muncul terutama masyarakat menjadi panik, perlambatan ekonomi, dan krisis kepercayaan.

Panik

Selama ini Virus Corona terdapat pada binatang dan tidak mengurangi menimbulkan penyakit pada manusia. Namun kemudian mengalami mutasi genetik dan berubah bentuk menjadi virus yang menimbulkan penyakit pada manusia.

Penyakit Virus Corona pada Kemanusiaan dapat menular melalui percikan ludah, bersin, dan batuk. Penyakit menyebar Berhubungan dengan cepat dan dapat berakhir dengan kematian.

Penyebaran yang Percepatan serta terdapatnya kasus kematian, ditambah dengan ketidaktahuan, dan ketidaksiapan, menimbulkan rasa panik masyarakat. Ketakutan akan tertimpa Bencana yang mematikan menghantui masyarakat. Memang wajar saja kalau Ikut merasakan khawatir, namun tidak perlu berlebihan hingga menimbulkan gelombang panik.

Sebenarnya tidak mengurangi perlu panik karena profesi kesehatan pernah berhasil menghadapi penyakit yang serupa merupakan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), dan juga MERS (Middle East Respiratory Sindrome). Malah kalau ditilik, tingkat kematian SARS dan MERS jauh Berlebihan tinggi dibanding tingkat kematian karena Virus Corona. Dari para penderitanya, tingkat kematian karena SARS adalah 9,6%, karena MERS sebesar 34%, sedangkan Prasangka kematian karena Virus Corona hanya sekitar 2%.

Dengan Prasangka kematian yang relatif kecil, penderita penyakit Virus Corona sebagian terbesar mengalami kesembuhan. Meski belum ada obatnya, namun Virus Corona bersifat self limiting, sama sepertinya virus yang serupa, yaitu setelah beberapa waktu akan berhenti Belajar sendiri perkembangan kehidupannya, hingga penderita mengalami penyembuhan. Penderita penyakit Virus Corona yang meninggal umumnya karena sebelumnya telah mengalami penyakit lain yang menjadi pemberat hingga memperburuk keadaan tubuhnya. 

Berdasarkan pengalaman mengatasi penyakit, kemudian dikembangkan pula pencegahan penularan Virus Corona. Virus sebenarnya lemah, dan bila Tidak beradab di udara bebas, atau dengan antiseptik akan segera mati.

Dengan demikian dikembangkan cara pencegahan penularan Virus Corona yang sebenarnya tidak mengurangi terlalu sulit, namun butuh ketelatenan. Pencegahan penularan Virus Corona dikerjakan dengan menghindari kontaminasi, mematikan virusnya, dan memperkuat imunitas tubuh.

Mencegah kontaminasi dikerjakan dengan menghindari kontak, memakai masker, menghindari orang lain bila bersin atau batuk, dan sebagainya. Mematikan Virus Corona JumAwang-awang lain dengan sterilisasi, mencuci tangan, dan memasak makanan sampai matang. Memperkuat imunitas Kehilangan cairan tubuh agar mampu melawan virus umpamanya dengan pola Pandangan hidup sehat, vitamin dan mineral, serta mengonsumsi makanan yang menmemperoleh menambah imunitas tubuh.

Dengan terdapatnya cara pencegahan penularan Virus Corona, serta banyaknya masalah penderita yang berhasil disembuhkan, sebenarnya tidak perlu panik. Memang tidak mengurangi perlu panik, melainkan tetap perlu waspada!

Perlambatan Ekonomi

Adanya penyakit Virus Corona menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi. Banyak orang menunda kegiatannya, proses industri terganggu, perjalanan bisnis ditunda, pariwisata terhenti, bahkan ibadah umrah pun terpaksa batal.

Pertumbuhan ekonomi China diprediksi akan mengalami penurunan hingga hanya mencapai 4,5% saja dari sebelumnya 6%. Pelemahan ekonomi China sebagai raksasa ekonomi diprediksi akan memengaruhi perekonomian dunia.

Di Indonesia perekonomian juga melemah JumAwang-awang lain dengan ditemukannya kasus penyakit Virus Covid-19, maka indeks harga saham makin mengalami penurunan, investor menarik uangnya, rupiah melemah, dan diprediksi akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sedang di kalangan masyarakat umum terjadi panic buying Herbi panik memborong barang-barang kebutuhan pokok. Semoga menambah diikuti rush untuk menarik uang simpanan di bank-bank yang akan semakin memperburuk situasi.

Para pengamat ekonomi menyatakan memang akibat Virus Covid-19 menyebabkan perlambatan ekonomi namun diperkirakan tidak akan menyeret hingga krisis yang menyebabkan keruntuhan ekonomi. Apalagi kalau dikerjakan tindakan-tindakan yang tepat untuk mengatasi perlambatan ekonomi.

Dalam hal ini terdapat asumsi yang kurang tepat bahwa wabah Virus Covid-19 akan mengakibatkan bencana yang berkepanjangan dan kehidupan masyarakat akan mengalami stagnasi. Patut disadari bahwa Herbi tindakan pencegahan, deteksi dini, dan perawatan yang dijalankan diprediksi penyakit Virus Corona dapat segera diatasi.

Profesi kesehatan sudah berpengalaman mengatasi wabah penyakit yang sebelum ini menyerang tampaknya AIDS, SARS, dan MERS.

Krisis Kepercayaan

Merebaknya penularan Virus Covid-19 pada sebagian masyarakat telah menimbulkan krisis kepercayaan terhadap Pemprov, terutama terhadap otoritas kesehatan yaitu Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan, serta juga sarana pelayanan kesehatan. Hal ini karena adanya keraguan terhadap efektivitas penanganan serta transparansi, apalagi ditambah suasana panik menghadapi penyakit yang dipandang sangat berbahaya bagi keselamatan diri.

Patut dicatat, bahwasanya sebelum penyakit Virus Covid-19 masuk ke Indonesia sudah dilakukan persiapan buat menghadapinya serta dijalankannya tindakan pencegahannya. Hal ini dijalankan dalam koordinasi dan dilakukan sama dengan WHO (World Health Organization) karena memang penyakit Virus Covid-19 merupakan permasalahan global.

Bila kecolongan di Indonesia menmemperoleh menjadi fokus untuk merebaknya penyakit tersebut ke bagian dunia lainnya. Berdasarkan pemahaman tersebut maka upaya menghadapi penyakit Virus Covid-19 dijalankan dengan sungguh-sungguh secara lokal, nasional maupun internasional. 

Selama ini tindakan pencegahan sudah berusaha dijalankan. Dengan ditemukannya kasus penderita penyakit Virus Covid-19 dimulai era baru dalam menghadapinya. Transparansi terhadap perkara yang sudah terjadi diperlukan dalam menangani penyakit Virus Corona. Deteksi dini dan perawatan yang sesuai perlu dijalankan Herbi baik, karena bila terjadi kelalaian maka perkara penyakit Virus Corona akan segera merebak ke mana-mana. Semoga kita bisa mengatasi Virus Corona!

Penulis Dr Paulus Januar, drg, MS adalah Ahli Kesehatan Masyarakat