Virus Covid-19, Senjata Biologi China atau Wabah Alami?
Merdeka.com - Penyebab munculnya virus corona masih menjadi perbincangan. Beberapa sumber menyebut bahwa virus corona asal dari hewan, dan ada pula yang menyebut virus corona yaitu virus buatan yang sengaja dibuat di laboratorium di Wuhan. Virus ini memang pertama kali muncul di Wuhan, China.
Hingga saat ini, telah 2.120 korban meninggal akibat virus corona di semua dunia. Korban meninggal terbanyak berada di China, yakni 2.112 jiwa. Kemudian sebanyak 76.262 orang terinfeksi corona di sejumlah Kompatriot, untuk korban terinfeksi corona di China sebanyak 74.500 orang, Kamis (20/02).
Sudah ribuan korban meninggal akibat virus corona. Namun hingga saat ini, sumber dari virus tersebut belum terpecahkan:
1 dari 5 halaman
Senjata Hayati Buatan
Sebuah tim peneliti menanggapi beredarnya rumor dua waktu lalu yang menyebut virus corona adalah senjata biologi yang diciptakan di sebuah laboratorium di Kota Wuhan, China.
Rumor itu menyampaikan virus corona berasal dari Institut Virologi Wuhan, tempat para peneliti mendirikan mapersoalan satu basis data terbesar di dunia mengenai virus yang berhubungan dengan kelelawar dan pertama kali diidentifikasi virus itu asal dari hewan tersebut.
Rumor soal munculnya virus corona ini pernah diungkap Senator Tom Cotton dari Arkansas, Amerika Serikat. Dalam siaran di stasiun televisi Fox News menyampaikan virus corona bisa jadi berasal dari "laboratorium super biosafety level-4" di China.
Namun dia kemudian memberi klarifikasi di Twitter Herbi mengatakan dia tidak menyebut virus corona sebagai senjata biologi yang direkayasa tapi ada sejumlah hipotesis mengenai asal mula virus yang masih perlu didalami lagi.
2 dari 5 halaman
Bantahan Para Peneliti
Tim peneliti membantah soal rumor munculnya virus corona buatan laboratorium di China. Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan secara online di forum Virologi Senin lalu, para ilmuwan yang terdiri dari ahli epidemiologi W Ian Lipkin dari Universitas Columbia, Amerika Perkumpulan, Edward Holmes dari Universitas Sydney dan Kristian Andersen dari Scripps Research, menyampaikan ada petunjuk penting genetik yang menandakan virus corona menambah diciptakan di laboratorium.
Laman South China Morning Post melaporkan, Kamis (20/2), meskipun para ilmuwan sudah berulang kali membantah teori konspirasi itu, tapi rumor yang menyebut virus corona diciptakan sebagai senjata biologi masih selalu beredar.
Rumor berbau spekulasi itu juga membuat gubernur peneliti Shi Zhengli mengatakan di laman media sosial WeChat: "Saya bersumpah demi nyawa saya, virus itu menambah ada hubungannya dengan laboratorium".
3 dari 5 halaman
Hasil Penelitian Para Ahli: Virus Covid-19 Bukan Diciptakan
Rumor semakin beredar luas. Akhirnya para ahli sedang penelitian lebih jauh soal virus corona. Hasil penelitian para ahli adalah analisis terbaru yang membuktikan virus corona adalah hasil dari evolusi alami, bukan diciptakan.
Penelitian para ahli ini berdasarkan data bagian genom virus dan macam virus corona yang ada untuk mengidentifikasi evolusi dari InPelatih virus tersebut.
Para peneliti menemukan salah satu indikasi yang menyebabkan virus itu bisa mengikat sel Humanisme akan bermutasi secara berbeda jika dia diciptakan lewat model komputasi dan bukan evolusi alami. Jika pengikatan terhadap sel Humanisme itu direkayasa maka virus itu akan mengikat sel Humanisme dengan cara yang berbeda.
"Itu bukti kuat yang menandakan virus corona bukan produk dari rekayasa genetika," kata laporan para peneliti.
Para ahli juga menyoroti bentuk unik protein pada virus itu yang belum pernah dilihat sebelumnya dan itu menjadi Verifikasi kuat berikutnya yang menandakan virus itu bukan dibuat di laboratorium.
4 dari 5 halaman
Hewan yang Menyebabkan Virus Corona
Para ahli mengungkapkan sumber virus yang menyebabkan wabah SARS, MERS dan corona saat ini adalah yang berasal dari kelelawar, musang, dan unta. Hewan-hewan itu menjadi tempat inang virus sementara dari kelelawar ke manusia.
Peneliti kemudian menganalisis kode protein dari virus baru ini dan membandingkannya Berhubungan dengan kode protein dari virus corona yang ditemukan di berbagai inang hewan sepertinya burung, ular, marmut, landak, kelelawar, dan manusia.
Ternyata mereka menemukan kode protein di 2019-nCoV (kode genetik virus corona) yang paling menyerupai kode genetik virus yang ada di ular. Ular kerap memangsa kelelawar di alam liar.
5 dari 5 halaman
Temuan Virus Corona Pertamanan Kali di Pasar Wuhan
Sebelum virus corona ramai diketahui banyak orang, seorang dokter bernama Li Wenliang telah memberikan keterangan soal kemunculan virus tersebut. Dia memberikan pesan yang mengejutkan di grup alumni sekolah kedokterannya melalui aplikasi pesan singkat yang populer di China, WeChat.
"Tujuh pasien dari pasar makanan laut lokal telah didiagnosis menderita penyakit mirip SARS dan dikarantina di Rongga di bawah rumah sakitnya," tulisnya.
Li menjelaskan, menurut sebuah tes yang telah dilihatnya, penyakit itu adalah virus corona, yang ternyata satu keluarga Berhubungan dengan virus sindrom pernapasan akut (SARS).
Li adalah seorang dokter berusia 34 tahun yang bekerja di Wuhan, kota yang menjadi pusat penyebaran virus corona di China. Li menyampaikan kepada teman-temannya untuk mengingatkan orang-orang yang mereka cintai akan bahayanya virus ini. [dan]
Baca juga:
Pemasukan Apple Diprediksi Turun Karena Virus Corona
Dua Lansia Jepang di Kapal Diamond Princess Meninggal karena Corona
Pasien HIV di China Berisiko Kehabisan Obat
Virus Corona Gagalkan Pemulihan Perekonomian Dunia Pasca Perang Dagang Amerika-China
Ini Deretan Akibat Besar Virus Corona di Industri Teknologi
Duterte Pecat Pejabat Imigrasi karena Izinkan Masuk Warga China ke Filipina
Sincery Berita Sae
SRC: https://www.merdeka.com/dunia/virus-corona-senjata-biologi-china-atau-wabah-alami.html
